Dan Damai di Bumi Karya Karl May

Novel berjudul Dan Damai di Bumi bercerita tentang pengalaman Karl May selama menjelajah ke Negeri Timur (Mesir, Pakistan, Sri Lanka, Tiongkok, Singapura dan Hindia Belanda). Pada setiap wilayah di Negeri Timur dijadikan latar cerita. Latar ini meliputi segi geografis dan budaya.

Cerita dibagi menjadi 5 bab. Masing-masing bab saling berhubungan. Hubungan ini antara lain meliputi pengenalan karakter, konflik antar karakter dan solusi. Masing-masing bab memiliki tema yang berbeda. Tema ini dapat dikategorikan sebagai berikut (1) radikalisme agama, (2) psikologi manusia, (3) psikologi bangsa barat dan bangsa timur, (4) bisnis pariwisata dan tema utama (5) perdamaian antar bangsa.

Bab pertama berjudul Gerbang Negeri Timur. Latar kisah ini ialah Negeri Mesir. Tema yang diangkat ialah radikalisme agama dan bisnis pariwisata. Diceritakan ada Misionaris bersama putrinya yang memiliki misi Kristenisasi di Timur. Misionaris melakukan percakapan dengan putrinya terkait strategi dan landasan berpikir mengapa misi ini harus dilakukan. Putri misionaris ini sebenarnya tidak setuju dengan gagasan ayahnya. Dia mengikuti ayahnya karena berkeyakinan dapat berperan sebagai kritikus, saat ayahnya mulai berbuat hal-hal radikal terkait dengan agama.

Pada saat membaca novel ini, pembaca tidak akan menemukan kisah penjelajahan menegangkan saat melawan musuh seperti novel-novel Karl May yang lain semisal Winnetou. Novel ini terdiri atas lima bab. Bab pertama berjudul Gerbang Negeri Timur. Latar kisah ini ialah Negeri Mesir. Tema yang diangkat ialah agama dan pariwisata. Salah satu kutipan menarik pada bab ini ialahMasa kini pernah menjadi masa lalu dan juga akan menjadi masa depan. Barangsiapa memahami hal ini tidak perlu mempelajari isi Piramid dan tidak perlu gentar menghadapi rahasia Sphinx, sebab jawabannya terdapat dalam hatinya sendiri. Umat manusia tak ubahnya waktu.” Berdasarkan kutipan ini dapat disimpulkan bahwa Negeri Timur berkontribusi terhadap kemajuan tenologi Negeri Barat sehingga sudah seharusnya Negeri Barat tidak berpandangan sempit terhadap Negeri Timur. Pandangan sempit ini misalnya menganggap manusia timur sebagai primitif dan tak beradap sehingga perlu dikristenkan. Pengkristenan dengan dasar sempit ini sangat ditentang oleh Karl May. Hendaknya Agama Kristen disebarkan dengan cinta kasih.

Kutipan di atas diceritakan pada saat Karl May duduk di hotel dan menatap Sphinx serta Pyramid. Makna lainnya dari “Umat manusia tak ubahnya waktu,” ialah keduanya maju secara tidak tertahankan, seperti setiap angka pada jam, yang tidak mendapatkan kedudukan khusus atau semua setara dan memiliki kontribusi. Hal ini dapat dipadatkan menjadi persamaan derajat antara manusia di Negeri Timur dengan manusia di Negeri Barat.

Bab dua berjudul Pembawa Peradaban. Bab ini merupakan sindiran kepada perilaku Bangsa Barat di Negeri Srilanka. Ada Tuan dan Nyonya yang egois saat mengendarai kuda di jalan umum yang padat. Tuan dan Nyonya ini melajukan kuda dengan kencang sehingga bertabrakan dengan rickschah (kereta yang ditarik orang).

Setelah bertabrakan Tuan dan Nyonya ini tidak meminta maaf, tapi malah tertawa sinis dan melenggang saja seolah tidak terjadi apa-apa. Orang-orang di jalan ini tidak ada yang protes karena mereka merasa inferior akibat penjajahan Bangsa Barat. Inilah contoh peradaban yang dibawa Negeri Barat ke Negeri Timur yaitu perbedaan derajat manusia.

Bab tiga pada novel ini membahas tentang Shen. Shen ialah perkumpulan tingkat dunia yang bertujuan membawa semangat perdamaian kepada semua bangsa. Anggota perkumpulan ini terdiri atas bermacam profesi. Pusat Shen ialah di suatu pulau yang sekarang dikenal sebagai Macau.

Perkumpulan Shen berhasil menyelamatkan nyawa misionaris radikal yang ditemui Karl May di Mesir. Misionaris tersebut membakar kuil peribadatan orang Aceh sehingga dia diadili dengan denda berupa uang yang mustahil dibayarkan.

Bab empat bercerita tentang psikologi. Psikologi yang diangkat ialah psikologi bangsa yang diumpamakan sebagai manusia. Misionaris yang diselamatkan anggota Shen ternyata menderita penyakit mental. Penyakit ini dapat digambarkan sebagai berikut, ada kekuatan baik (pemahaman terhadap perdamaian yang disampaikan Karl May saat di Mesir) dan kekuatan jahat. Kekuatan jahat ini disebabkan oleh pendidikan agama yang radikal oleh keluarga si misionaris.

Akan tetapi pertemuan si misionaris dengan Karl May di Negeri Mesir mengakibatkan dua kekuatan pada diri misionaris ini bertempur. Pertemuan dengan Karl May ini unik. Sebab waktu itu Karl May sedang menulis puisi di kamar. Puisi ini bertema perdamaian antar bangsa. Puisi tersebut belum selesai ditulis, lalu tiba-tiba ada angin yang menerbangkan puisi ini ke jalan di depan hotel. Akhirnya puisi gubahan Kar May ditemukan oleh si misionaris.

Si misionaris membutuhkan perawatan agar dapat kembali sehat mentalnya. Untungnya salah satu anggota Shen yang ikut menyelamatkan misionaris pada peristiwa di Aceh bersedia mengobati sampai si misionaris sembuh. Perlu diketahui dokter ini berkebangsaan Tionghoa yang bersekolah di Prancis.

Bab kelima merupakan bab terakhir. Bab ini menjelaskan tentang perayaan hari kelahiran Shen. Pada bab ini berisi kebahagian-kebahagiaan tokoh-tokoh yang terlibat. Misalnya saja kesembuhan si misionaris dari penyakit mental. Bahkan si misionaris dapat bersikap toleran terhadap bermacam agama atau keyakinan di timur.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan pada paragraf sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Karl May menggunakan tokoh si misionaris untuk menggambarkan perilaku bangsa barat dengan salah satu semboyannya yang terkenal “gospel”. Karl May secara halus menyindir perilaku bangsa barat dengan kata-kata “Pembawa peradapan”. Pembawa peradapan ini ternyata berperilaku memandang rendah bangsa lain, terutama bangsa timur. Meski demikian tidak semua bangsa barat seperti ini, ada beberapa individu yang berinisiatif melakukan gerakan perubahan. Tujuan gerakan ini adalah menolong yang lemah agar tercipta keselarasan kehidupan di dunia ini.


Referensi

May Karl. Dan Damai di Bumi. 2016. Jakarta: PT Gramedia.

Comments